Pasti ramai juga yang tertanya-tanya, adakah spesies belanak ini boleh dipancing menggunakan joran? Jawapannya, YA, memang boleh.
Tetapi untuk memburu spesies ini bukanlah mudah, terutama bagi spesies belanak bersaiz besar yang turut dikenali dengan nama tamok, jempul dan loban. Spesies yang bersaiz besar ini dikatakan boleh mencapai berat sehingga 2 kilogram, malah mungkin ada yang lebih besar dari itu.
Untuk keseronokan yang lebih, sebaiknya guna set pancing yang sepadan. Paling menyeronokkan jika dipancing dengan menggunakan set ultra ringan.
Tali utama atau tangsi sebaiknya tidak melebihi 12lb (dikatakan tali yang lebih halus lebih berkesan untuk memburu spesies yang agak culas ini).
Mata kail bersaiz kecil (mata kail udang saiz 7 dikatakan paling efektif). Ada pemancing yang menggunakan mata kail yang banyak, sama seperti mata bom atau mata rambai untuk memancing spesies ini.
Jika memancing di rumah rakit, kelong, umpan popular adalah menggunakan roti. Cebisan roti akan ditabur sedikit demi sedikit di kawanan tamok agar ia menghampiri pemancing bagi memudahkan balingan umpan yang berisi mata kail dilakukan.
Pastikan mata kail tajam. Pelampung bersaiz kecil perlu digunakan dan jarak pelampung dengan mata kail hanya sejengkal sahaja. Bila pelampung tenggelam, sentap perlahan, agar mata kail tertusuk ke mulut ikan belanak.
Ada juga yang berpendapat penting untuk merasuah dahulu ikan belanak ini dengan biskut yang telah dihancurkan. Jika tiada biskut, lebihan nasi atau cebisan roti juga boleh digunakan. Apa yang penting adalah untuk mengumpulkan kumpulan belanak dalam kawasan memancing.
Selain umpan dan mata kail, ada juga yang berjaya memperdaya ikan ini menggunakan bom jaring (bomb net) dan baling pada kawanan belanak tersebut. Pasti ada yang akan tersangkut di jaring itu. Namun dengan cara ini, Ia tidaklah begitu thrill jika dibandingkan memancing menggunakan umpan dan mata kail.
Tak kumpau punya, baca lah UMPAN seeNI! Download seeNI sekarang!
Di peringkat global ia dikenali dengan banyak nama seperti gold-spot blubber-lips, goldspot sweetlip bream, gold-spotted sweetlips, lemon sweetlips, morwong, netted morwong, netted sweetlips, rubberlip, yellow-spotted sweetlip dan lain-lain lagi. Di Malaysia ia lebih dikenali sebagai kaci atau mandi abu.
Namun ikan kaci ini sering dikelirukan dengan nama panggilan siakap merah oleh penggemar pancingan kolam air masin. Anehnya, hanya di kolam pancing saja siakap merah ini dipanggil kaci, sebaliknya jika diperolehi di habitat liar, ia tidak dipanggil kaci lagi sebaliknya siakap merah atau MJ. Yang pastinya kaci yang dimaksudkan di sini ialah ikan kaci yang sebenarnya dan bukannya siakap merah yang dipanggil kaci.
Ikan kaci adalah spesies yang mendengus (grunt). Ia berkait rapat dengan keluarga gerut-gerut dan snappers. Keluarga ikan grunts ini memiliki mulut kecil dan gigi yang lebih kecil dan bibir berdaging tebal yang menjadi punca nama jolokannya sweetlips.
Mereka juga dapat menggertakkan gigi ketika tertangkap, mengeluarkan suara mendengus, dan kerana itulah ia mendapat nama grunt (mendengus).
Ikan kaci memilii warna kekelabuan ke coklat kekelabuan dengan garis-garis oren dan biru di kepala, bintik-bintik oren kecil pada bahagian atas tubuh, sirip dorsal dan sirip kaudal, dan margin bawah kehitaman pada sirip ekor.
Juvenil goldspotted sweetlips memiliki warna latar belakang coklat atau biru kekelabuan dengan garis-garis emas horizontal di seluruh tubuh. Seiring bertambahnya usia, garis-garis pada tubuh berubah menjadi titik-titik. Garis-garis pada wajah terutama tetap pada tempatnya.
Ikan yang tampak menarik dan cantik ini mampu membesar sehingga 60 cm. Ia boleh ditemui di perairan dari kedalaman 1-25 meter. Spesimen juvenil boleh ditemui di muara dan perairan cetek. Beberapa spesimen kadang-kadang mengembangkan suatu kondisi di mana kulit kelihatan menggelupas dan meninggalkan tompok coklat besar.
Ikan kaci dewasa lazimnya lebih gemar menyendiri dan umumnya mudah didekati. Mereka adalah ikan yang ingin tahu dan kadang-kadang akan datang dan memeriksa penyelam, tetapi jika seseorang terlalu dekat mereka akan cepat berenang ke tempat persembunyian atau duduk di bawah karangan.
Spesimen remaja sulit ditangkap dan bersembunyi di celah-celah atau gua ketika didekati. Terkadang mereka terlihat berenang dengan spesies kaci lainnya.
Goldspotted sweetlips ditemukan di sepanjang Lautan India, Pasifik barat dan Indo Pasifik Barat. Spesies remaja sering terlihat di terumbu, biasanya dekat dengan bommie karang dengan tempat persembunyian, yang dengan cepat mereka singgahi.
Spesimen dewasa terlihat tergantung di atas atau berdekatan karang pada siang hari, sendirian atau dalam kelompok kecil.
Goldspotted Sweetlips adalah spesies nokturnal yang aktif mencari makan pada waktu malam. Lazimnya mereka menjadikan ikan kecil, krustasea dan cecacing yang hidup di pasir sebagai makanan utama. Sangat sedikit yang diketahui tentang status pembiakannya, tetapi mereka dinyatakan mengawan dan bertelur dan mensenyawakan telur ke dalam terumbu karang.
Tak kumpau punya, baca lah UMPAN seeNI! Download seeNI sekarang!
Nama binomial: Panulirus versicolor (Latreille, 1804)
Keanekaragaman jenis Panulirus sp di perairan daerah tropika lebih besar daripada di daerah sub-tropika, tetapi kelimpahannya relatif rendah. Rainbow lobster atau udang kara hijau (Panulirus versicolor) hidup pada perairan terumbu karang sampai pada kedalaman beberapa meter.
Biasanya mendiami tempat-tempat yang terlindung di antara batu-batu karang dan jarang ditemukan dalam kelompok yang berjumlah besar. Banyak terdapat diperairan Asia tenggara termasuklah Malaysia.
Warna lobster bervariasi tergantung jenisnya, pola-pola duri di kepala, dan warna lobster biasanya dapat dijadikan tanda spesifik jenis lobster. Genus-genus dari panulirudae dalam pengelompokan taksonominya menggunakan ciri morfologi dan berhubungan erat dengan letak geografi atau garis lintang dan juga kedalaman air. Sebagai contoh, untuk perairan cetek di daerah equator akan dijumpai genus Panulirus.
Rainbow lobster atau multicolor lobster (Panulirus versicolor) hidup pada kedalaman 5 – 30 meter (Subani, 1977 in Hasrun, 1996). Banyak spesies yang hidup pada substrat yang berbatu-batu, lumpur atau pasir dan membuat lubang.
Kebanyakan lobster memilih tempat-tempat yang berbatu karang, di balik batu karang yang hidup maupun batu karang yang mati, pada pasir berbatu karang, di sepanjang pantai dan teluk-teluk. Karena itulah organisma ini dikenali dengan nama udang karang atau lobster.
Mereka kurang menyukai tempat-tempat yang sifatnya terbuka dan terlebih arus yang kuat. Tempat-tempat yang disukai adalah perairan yang terlindung. Berdasarkan pengalaman nelayan, udang karang banyak terdapat di tempat-tempat yang memiliki kedalaman perairan 10–15meter.
Kebiasaan hidupnya merangkak di dasar laut berkarang, di antara karang-karang, di gua-gua karang, dan di antara bunga karang. Berdasarkan kebiasaannya merangkak, maka lobster dikatakan tidak pandai berenang, walaupun memiliki kaki renang.
Lobster termasuk haiwan nokturnal yang aktif pada malam hari, keluar meninggalkan sarangnya untuk mencari makan dan pasif di siang hari. Haiwan nokturnal memiliki memiliki aktiviti yang tinggi pada permulaan menjelang malam dan berhenti beraktiviti dengan tiba-tiba ketika matahari terbit.
Mereka menjadikan moluska dan echinodermata sebagai makanan yang paling digemarinya, selain ikan dan protein haiwan lainnya, terutama yang mengandung lemak, serta jenis algae. Udang kara dapat digolongkan sebagai haiwan yang mengasuh dan memelihara keturunannya walaupun sifatnya hanya sementara.
Lobster betina yang sedang bertelur melindungi telurnya dengan cara meletakkan atau menempelkan butir-butir telurnya pada bahagian bawah abdomen hingga telur tersebut menetas menjadi larva udang.
Menjelang akhir period pengeluaran telur dan setelah disenyawakan, lobster akan bergerak menjauhi pantai dan menuju ke perairan karang yang lebih dalam untuk penetasan. Jumlah telur yang dihasilkan setiap ekor betina lobster dapat mencapai lebih dari 400,000 biji.
Larva lobster memiliki bentuk yang sangat berbeda dari yang dewasa. Larva pada stadium filosoma misalnya, mempunyai bentuk yang pipih seperti daun sehingga mudah terbawa arus.
Semenjak telur menetas menjadi larva hingga mencapai tingkat dewasa dan akhirnya mati, maka selama pertumbuhannya, lobster selalu mengalami pergantian kilit (moulting). Pergantian kulit tersebut lebih sering terjadi pada peringkat larva. Secara umum dikenali ada tiga tahap peringkat larva, iaitu naupliosoma, filosoma, dan puerulus.
Perubahan dari tahap ke tahap berikutnya selalu terjadi pergantian kulit yang diikuti perubahan-perubahan bentuk (metamorphose) yang terlihat dengan adanya modifikasi-modifikasi terutama pada alat geraknya.
Pada peringkat filosoma iaitu bahagian pergantian kulit yang terakhir, terjadi peringkat baru yang bentuknya sudah mirip lobster dewasa walaupun kulitnya belum mengeras.
Pertumbuhan berikutnya setelah mengalami pergantian kulit lagi, terbentuklah lobster muda yang kulitnya sudah mengeras karena diperkuat dengan zat kapur. Bentuk dan sifatnya sudah mirip lobster dewasa (induknya) atau disebut sebagai juvenil.
Tak kumpau punya, baca lah UMPAN seeNI! Download seeNI sekarang!
Ikan belida sungai dapat tinggal dan tetap bertahan di kondisi perairan rawa kerana memiliki alat bantu pernapasan yang dinamakan labirin. Ikan ini termasuk dalam kelompok ikan predator yang aktif pada malam hari. Mereka memangsa ikan kecil dan krustasea. Ikan belida dewasa mempunyai berat purata 1.5-7 kg.
Secara morfologi ikan belida memiliki ciri-ciri badan pipih dan memanjang dengan bahagian belakang punggung yang tampak membongkok atau cembung. Ukuran sisik kecil, berbentuk sikloid, pada sisi badan. Kepala bersisik, lubang hidung berada di depan berbentuk tabung, tidak tertutup insang bawah.
Ikan belida memiliki bukaan mulut lebar, dibatasi rahang atas depan dan rahang atas. Rahang atas memanjang sampai bawah atau belakang mata. Gigi terdapat pada rahang atas depan, rahang atas, rahang bawah, tulang mata (vomer), tulang langit-langit (palatine) dan lidah.
Sirip belakang kecil, terletak kira-kira direntang pertengahan sirip anal yang bersatu dengan sirip kaudal. Sirip pelvik yang bersatu pada dasarnya kecil (rudiment). Tampilannya yang unik juga membuatnya diminati penghobi untuk dipelihara di akuarium sebagai ikan hias.
Namun demikian, aktiviti penangkapan ikan berlebihan (overfishing), penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, dan perubahan kondisi lingkungan perairan menyebabkan kelestarian jenis ikan ini menjadi terancam (Pollnac & Malvestuto, 1991). Bahkan dalam kajian Suwejo et al. (1986), ikan belida sudah termasuk ikan air tawar yang dilindungi.
Tak kumpau punya, baca lah UMPAN seeNI! Download seeNI sekarang!
Tahu ke anda bahawa memancing ketika hujan, memberi anda peluang lebih baik untuk menangkap lebih banyak ikan. Memang betul, tetapi ia memerlukan sedikit perencanaan...